Follow Us @tiyov

Wednesday, September 21, 2011

Kegalauan Yang Hebat

Pertama tama gue mao melakukan pengakuan dosa kepada Brur and Ses, kalo udah ada yang membaca kisah gue dari awal lo pasti tau tentang Onik bukan?!? Diawal cerita gue selalu bilang kalo Onik itu jelek, aneh dan gila, pokoknya dalam tulisan itu gue selalu menjelek jelekan dia dengan mengibarat dia dengan apapun yang aneh, tapi andai lo tau siapa Onik sebenernya lo pasti bakalan kaget.(kalo belum ada yang baca bisa klik Disini)
Dia itu sebenarnya keren, ganteng dan berwawasan tinggi, smart pula kok,walau emang gokil, tetapi dia bilang sama gue dan meminta untuk tidak mempublikasikan itu,kalo untuk gokilnya dia memberikan gue kebebasan untuk bereksperimen, jadi sebenernya apa yang gue tulis bukan sekonyong konyong salah gue, tapi semua atas permintaan dia. So what the Hell about him!!! is not my fault!!!…
Nah disini gue mao crita tentang pengalaman dia saat pacaran semasa SMA, and you know what? He have very amazing story,,,dan kalo menurut gue dia punya jiwa besar soal cinta, ini serius dan jujur aja gue banyak belajar dari dia, tapi gue agak bingung nyeritainnya. Gimana kalo gue pura pura jadi dia aja ya, jadi gue lebih bisa berimaji tentang kisah dia. Setuju nggak?!?1?
“nggak setuju gue Tem” cetus Onik
“jiah,,, tenang aja Nik, kisah mesum lo nggak bakalan gue certain kok”
“what?? *&^#$@&*^!@*#*@&”
“okeh okeh gue coba cerita tanpa menjadi lo dah… ah”

Riska,, Riska Apriliana itu nama lengkapnya, tapi gue manggil dia Riska, dialah pacar pertama Onik, cantik, baik,suka menabung,pandai bernyanyi,dan tidak sombong. Dia satu sekolah sama gue dan Onik, Cuma berbeda alam dan habitat aja, gue juga nggak tau kapan mereka jadian, tau tau mereka udah jalan bareng, sering telponan, dah udah sayang sayangan, damned gue langsung galau ketika tau kalo mereka udah menjalin kisah kasih. (*gue kapan dapet pacar???)

“kayaknya disetiap cerita lo Tem.. cewek selalu cantik dan baik deh??” samber Onik kayak bajaj
“ga ada apa yang jelek,, udah gitu jahat…” sambung Onik lagi
“tenang aja Nik,,, ntar kalo gue lagi nyeritain Nenek lo baru deh sifat sifat yang lo sebutin kepake” jawab gue sekonyong konyongnya
“Berantem yuk Tem” gerutu Onik dengan keselnya

Awalnya hubungan mereka bahagia sentosa,kayak kisah putri dan pangeran kodok, nggak ada masalah berarti antara mereka dan bisa dibilang mereka itu jadi panutan cinta disekolah. (*lho anak sekolah kok cinta cintaan, rusak sudah pendidikan Negeri ini)..Sampe pada akhirnya Onik curhat ke gue tentang perubahan sifatnya Riska, waktu dia cerita panjang lebar x tinggi gue Cuma bisa diem, dalam hati gue Cuma bisa bilang,,”ini ya yang namanya Galau” karena jujur aja gue nggak pernah ngalamin itu, yang gue tau tentang galau ya Cuma sekedarnya, dan pas dia minta pendapat ke gue, gue bingung mao ngomong apa. Lah jangankan urusan percintaan ,punya cinta aja gue kagak. . (*ngenes dan pasrah)

Tapi setelah gue telaah cerita dia, akhirnya gue mengerti apa yang dia maksud,intinya Riska berubah dan kayaknya Riska mao menjauhi Onik pelan pelan. Hhmmm!! "ada apa ini? Kenapa? Apa Onik kurang ganteng? Atau Onik Bau Badan? atau gara gara Onik suka makan Jengkol?" (tanya gue dalem hati) Wah nggak kepikiran gue kenapa Riska begitu, coz kalo kata Onik cinta SMA itu simple, mereka nggak mikirin tentang masa depan, bagi mereka kebanyakan ya hanya mementingkan perasaan, kalo lo keren, pinter atau menggairahkan, lo pasti gampang dapet apa yang dinamakan Pacar. Dan kuncinya adalah keberanian. Just It’s.. and everything will be ok. Nah semua itu ada sama Onik so nggak ada alasan untuk Riska menjauhi Onik. tapi. *hmm it’s so damned for mecoz every words he say about love in High School membuat gue jadi makin nggak semangat untuk mencari cinta, karena nggak ada satupun kriteria itu yang ada pada diri gue.. apa emang gue ditakdirkan untuk tidak akan pernah merasakan cinta yah?? Ah mendadak mood gue kembali kena stroke…damn!!!

Setelah mendengar cerita Onik dan menelaah baik baik, dengan sedikit meraba dan menerawang akhirnya gue sampai pada kesimpulan akhir,, yaitu ada pria idaman lain yang masuk dalam cerita cinta mereka, dan ini sudah biasa terjadi dalam gaya cinta masa masa SMA,, sepeti kata Onik segalanya mungkin kalo lo keren, pinter atau menggairahkan, maka lo gampang banget ngedapetin apa yang dinamakan pacar. So dalam kasus ini,sepertinya Riska juga ngalamin syndrome kayak gini,, itulah pendapat gue dari pengalaman cinta gue yang sama sekali belum pernah gue rasain.*lhoo!!!

Kamis sore segalanya berawal, gue sama Onik nongkrong diseberang jalan dekat rumah Riska,kali ini gue 
nggak berdandan ala detektif Cuma style biasa aja,tetapi karena takut diketahui oleh Riska, Onik sengaja minjem mobil tantenya hanya untuk mencari tau dan mengamati apa yang sebenernya terjadi sama perubahan sikap Riska,sambil harap harap cemas dan dengan tingkat kestressan yang tinggi kami pun terus mengamati sebuah rumah,mirip kayak perampok yang lagi survey tempat  yang akan disatroni malam nanti, entah berapa lama gue sama Onik berada disana, 3x puasa 3x lebaran gue terus mengamati rumah itu tanpa sedetikpun berkedip. Lumutan, kehausan, kelaparan melanda, sampe pada akhirnya gue udah nggak tahan lagi. Tetapi sebelum gue sempet pergi dari TKP , sebuah mobil sedan tiba tiba berhenti didepan pintu gerbang rumah Riska, lalu kemudian turun seekor manusia yang tampak gagah dan stylis abis dengan wajah agak indonya, ternyata benar dugaan gue, ini semua tentang pria idaman lain yang udah mengacak ngacak hubungan mereka. Gue hampir murka ngeliat keadaan ini,pengen rasanya gue samperin tuh cowok dan gue bantai abisa abisan saat itu juga, tapi sebelum itu terjadi Onik mencoba menenangkan gue dan nyuruh gue berpikiran positif.

“santai Tem,, itu kan pacar gue yang lagi jalan sama orang.. kenapa lo yang sewot? Gue aja biasa aja kok!”
“oh iya ya?? Kenapa sama gue ya Nik, harusnya gue yang nenangin lo ya?” jawab gue merasa aneh

Mungkin ini semua karena rasa kesetiakawanan gue yang tinggi, makanya gue bereaksi sedikit agak berlebihan macam begini,tapi gue yakin keadaan Onik nggak baik baik aja dengan situasi yang kayak gini… tapi setelah tau itu semua, gue ngeliat senyum puas keluar dari wajah Onik, gue nggak tau apa yang sedang dipikirin Onik, tapi tampak jelas perasaan lega terpancar dari wajahnya, amazing banget menurut gue, sulit dipercaya, seharusnya untuk kasus kayak gini ada pihak pihak yang dilukai dan setidaknya marah marah atau sedikit murka terluka atau kesel menggusel atau bisa juga bunuh diri, tapi apa yang gue lihat diOnik nggak ada sedikitpun tekanan batin didalam dirinya.

Haripun berlalu, jam berjalan, detik mendetak, menit melirik genit memutar waktu ke masa depan, dan sampailah pada hari dimana semua kaula muda menunggunya, weekend alias hari sabtu, kebetulan disekolah gue diadakan PENSI pada hari ini, hiruk pikuk ramai lancar menghiasi keadaan sekolah gue, baru kali ini gue liat suasana sekolah begitu ramai, kalo hari biasanya sih cukup hening dan sunyi, paling paling jam istirahat aja yang sedikit agak ramai, dan ketika gue lagi menikmati keadaan ini tiba tiba Onik menarik gue kekantin dan menuangkan segala idenya kegue,  kaget, terkejut setengah hidup gue ngedengerin ide Onik. What the Hell!!!, ternyata Onik udah ngedaftarin diri untuk tampil mengisi acara PENSI tersebut, awalnya sih gue biasa aja,tapi raut wajah gue berubah ketika dia bilang bahwa dia daftarin diri berdua dan salah satu namanya ya gue,, "siaaaallll kenapa gue?? Apa salah gue?? Kenapa gue harus ikutan acara begini?? Padahal jadi penonton aja udah bagus??" Ah,, hampir aja gue pingsan nggak percaya kayak gini. Tapi setelah Onik nyeritain apa ide dia gue sebagai temen nggak biasa bebuat apa apa, mau nggak mao gue harus ambil bagian dalam segala rencana dia, jujur kenapa gue mao ,karena ada fee nya akhirnya gue ikhlas ngejalanin semua ini, ya tanpa makan siang gratis selama seminggu nggak mungkin gue mao bersusah payah begini, hehehehehe!!! (perut harus diutamakan)

Akhirnya nama gue sama Onik dipanggil, kamipun naik keatas pentas dengan keadaan yang sangat mengenaskan, gugup ,stress, dan demam panggung, tapi ketika masyarakat desa yang nonton memberikan applaus gue sedikit semangat,.. ohya gue blom ngasih tau apa yang mao gue tampilkan disini? Diatas panggung ini gue sama Onik menanmpilkan pembacakan sebuah puisi diiringi dengan musik , mirip film Ada Apa Dengan Cilok yang waktu itu sedang buming seantero Indonesia, gue bertugas mengiringi Onik yang membacakan puisi dengan dentingan Piano, itulah bedanya antara gue sama film AADC itu.

Lanjutnya dimulailah semua, jari jemari kekar nan lentik gue mulai menekan nekan tombol piano yang akhirnya terdengarlah suara merdu merayu yang membuai telinga dengan lembutnya, kala itu gue memainkan nada dari Band Bunga yang berjudul Kasih Jangan Pergi, dan ketika dentingan pertama terdengar sontak semua manusia yang berada disitu diam seribu bahasa, menikmati iringan nada yang mengalun memanjakan telinga,dan beberapa saat kemudian disusul suara Onik yang membacakan Puisi yang berjudul :

 “KERIKIL YANG TERLUKA”
Sore,ku berdampingan dengan gugurnya daun daun
Ku rebahkan segala lelah dilembut angin yang mengalun
Setumpuk angan dan beban, kulepaskan, ku hempaskan
Dan kuterlelap dihujani sinar kuning yang keemasan
       Aku haus dan merindu senyuman bidadari mungilku
Dan aku lapar akan kelembutan suara  sayang dari peri itu
Tetapi retak sudah cermin hatiku dan melukai perasaanku
Disaat sang malaikat menggenggam hangat lentik jemarimu
Terlihat senyum manis yang keluar merona dari wajahnya
Ceria bagaikan air yang mengalir dari telaga bahagia
Aku diam, terpaku dan terpesona seolah tak berdaya
Dengan perasaan yang kembali kosong, akupun hampa
Andai kau tau, telah kuukir namamu didalam hatiku
Dan jka bisa kukatakan padamu “inilah aku sang pengagummu”
Namun kusadari aku hanyalah sebutir kerikil diantara butiran mutiara
Tak terlihat, kotor dan selalu terabaikan begitu saja
Andai kerikil itu menjadi malaikat penjaga hatimu
Masih kah kau mampu tersenyum dengan lugu

Begitu isi puisi yang telah diciptakan Onik, setelah pembacaan puisi gue kira semua selesai tetapi Onik ngasih aba aba agar gue terus memainkan piano itu, gue nggak tau apa maksudnya tetapi demi makan siang selama seminggu akhirnya gue nurut aja, dan ternyata dia meneruskan dengan bernyanyi lagu Kasih Jangan Pergi . owh pantesan dia memilih diiringi dengan nada ini ternyata begini..

Selesai juga penampilan gue diatas panggung dan nggak nyangka apresiasi dari penonton begitu tinggi, wow!!! baru kali ini gue ngerasain diberikan aplaus kayak gini, bangga, seneng dan rasanya kayak dapet lotre aja, dan 1 hal yg gue kagum, suara Onik ketika ngebawain lagu itu asli kereeeen, nyaris sempurna, siapa dolo pemain pianonya *eh!! .tapi jujur aja dari sini gue mulai dikenal banyak orang. Wow!!! gue jadi artis dadakan man!!!.
Setelah selesai semua, tiba tiba Onik menghilang guys, gue bingung dimana dia,gue cari diseluruh sekolahan tapi nggak ada, sampe akhirnya Shinta ngasih tau gue kalo Onik tadi jalan berduaan sama Riska kearah belakang sekolah. Dengan perasaan masih bangga gue meluncur kesana, dan apa yang terrlihat ketika gue sampe sana, ternyata mereka berdua kayak sedang ngobrolin sesuatu yang serius, penasaran sih tapi gue juga nggak mao mengganggu momentum ini, akhirnya dengan rasa penasaran gue yang tinggi timbulah otak untuk sedikit menguping ,mengendap endap dan mengintip apa yang sedang terjadi dan apa yang sedang  mereka bicarakan. Dan jujur gue kaget ketika mendengar pembicaraan mereka.

“tadi keren banget banget penampilan kamu Nik,, kagum aku, nggak nyangka ternyata kamu bejiwa seni juga”
“makasih ya,, tapi kayaknya biasa aja”
“oh ya… aku mao ngomong serius boleh?”
“ngomongin apa Ka?”
“ini tentang kita, tentang hubungan kita”
“kenapa dengan hubungan kita?.. semua baik baik aja kan?”
“begini Nik.. aku sayang kamu, sayang banget, karena itu aku nggak bisa nyakitin kamu”
“maksudnya apa Ka? Aku nggak ngerti?”
“e..e.. bagaimana kalo hubungan kita cukup sampe disini aja Nik”

Blaaaar!!! …. Gue kaget seada adanya pas dengar Riska ngomong gitu ke Onik,nggak percaya dengan apa yang gue denger,"kenapa? kok bisa? Apa jangan jangan ini karena cowok yang waktu itu kita liat ngaterin Riska pulang??" (tanya gue dalem hati), jujur aja sih, tuh cowok emang ganteng,keren dan ajib sekonyong konyongnya, tapi kalo dibandingin Onik nggak beda juga kok, apa tuh cowok punya sifat yang Riska suka dan nggak ada pada diri Onik. Tapi…. Ah pusing gue dengan apa yang terjadi,ternyata cinta itu rumit dan nggak rasional. Tapi lo juga bakalan kaget dengan apa yang terjadi sama Onik. Bukannya dia kesel dengan apa yang terjadi malahan dia tersenyum puas dan terlihat perasaan lega, kayak waktu pas dia ngeliat Riska dianter sama cowok keren itu.

Lalu setelah mendengar itu semua keluar dari bibir Riska, Onik mengecup kening Riska dan kemudian berbalik dan melangkah meninggakan Riska, tapi hanya beberapa jarak, langkah Onik pun terhenti oleh pelukan erat Riska dari belakang.

“apa kamu nggak mao mendengar penjelasan aku dulu Nik?” ucap Riska sambil menangis dan tetap memeluk Onik
“untuk apa Ris?... apa dengan mendengar penjelasanmu, itu akan bisa membuatmu kembali lagi ke aku?.. nggak kan?” jawab Onik sambil berbalik dan menatap wajah Riska dengan penuh senyum keikhlasan
“Ris… sama seperti waktu awal aku suka dan jatuh cinta kekamu… semua nggak perlu penjelasan,dan nggak bisa dijelaskan, hanya mengalir begitu aja.. dan begitu juga saat ini, nggak ada yang perlu dijelaskan, itu keputusan kamu, dan aku pun akan menghormati segalanya karena aku sayang kamu, ini bukan tentang penjelasan, tapi tentang perasaan..” kembali  Onik berbicara
(gila si Onik!!! dengan keadaan yang kayak gini masih bisa aja dia melepaskan senyuman)
Kemudian untuk sekali lagi Onik mengecup kening Riska untuk terakhir kalinya sebelum dia melangkah pergi meninggalkan Riska.
Wow!!! ..  nggak ada yang bisa ngejelasin perasaan Onik waktu itu, gue pun nggak bisa menebak apa yang Onik rasain. Begitu juga dengan perasaan Riska, katanya sayang tapi kok meninggalkan, katanya nggak mao nyakiti tapi ini jelas menyayat hati. Aneh!!!

Inilah Cinta guys, sungguh tidak Rasional, nggak ada yang bisa ngejelasin apa itu cinta, sebuah permainan emosi jiwa yang sampai kapan pun nggak bisa dijelaskan dengan kata kata.. cinta itu nggak perlu penjelasan, tetapi mengalir begitu saja dan dapat menyerang dan menjakiti siapa saja.

Pengalaman nggak selalu buruk tetapi hal buruk selalu menjadi pengalaman. dan nggak perlu lo menderita karena cinta cukup tersenyum aja menghadapi semuanya, ingat guys berani bercinta berani terima suka dan dukanya

Love is Mistery … and Mistery Of Heart Is Love

No comments:

Post a Comment

Memaki atau Memuji,, Bebas Anda Lakukan Disini.